Riyadh, ibu kota Arab Saudi yang dulu dikenal konservatif, kini mulai menunjukkan wajah barunya — dinamis, kosmopolitan, dan penuh kejutan gaya hidup urban. Salah satu transformasi paling mencolok adalah munculnya kafe-kafe hipster yang meramaikan sudut kota, memadukan budaya lokal dengan tren global. Salah satu menu yang mencuri perhatian adalah perpaduan unik: Matcha Ma’amoul dan Latte Kurma Arabika. Dua rasa yang berbeda, tapi bersatu dalam cangkir dan gigitan yang mencerminkan identitas Riyadh masa kini.
Transformasi Budaya Minum Kopi di Riyadh
Kopi telah lama menjadi bagian dari budaya Arab — khususnya Qahwa (kopi Arab) yang disajikan bersama kurma dalam pertemuan keluarga atau acara adat. Namun kini, kopi telah berevolusi menjadi ekspresi gaya hidup baru. Kedai kopi modern di Riyadh tidak lagi hanya tempat minum, tapi ruang berkumpul, bekerja, berkreasi, dan bahkan membangun komunitas.
Beriringan dengan reformasi sosial dan ekonomi dalam Visi Saudi 2030, generasi muda Riyadh mulai menjadikan kafe hipster sebagai identitas urban mereka. Desain interior bergaya minimalis-industrial, latte art estetik, WiFi kencang, dan menu fusion kini menjadi ciri khas banyak tempat nongkrong kekinian.
Matcha Ma’amoul: Tradisi Bertemu Tren Jepang
Ma’amoul adalah kue tradisional Arab berbentuk bulat atau oval, biasanya berisi kurma, kacang pistachio, atau kenari. Rasanya lembut dan manis, dengan aroma rempah-rempah khas seperti mahlab atau air mawar. Di tangan barista dan chef muda Riyadh, ma’amoul mengalami transformasi unik: ditambah bubuk matcha Jepang.
Matcha Ma’amoul menjadi simbol kolaborasi Timur Tengah dan Asia Timur. Bubuk teh hijau berkualitas tinggi memberikan warna hijau zamrud yang menarik serta rasa pahit-manis yang lembut — menciptakan harmoni dengan isi kurma yang manis dan tekstur renyah kulit kue.
Kue ini disajikan di kafe-kafe modern sebagai teman minum kopi atau teh, sering kali ditata dengan estetik khas Instagram: di atas papan kayu dengan hiasan edible flower dan bubuk matcha tabur.
Latte Kurma Arabika: Gaya Baru Menikmati Kopi Lokal
Sementara itu, Latte Kurma Arabika hadir sebagai inovasi lokal yang tetap menghormati akar budaya. Arabika dari pegunungan Al Baha atau Jazan — dua daerah penghasil kopi terbaik di Saudi — diseduh menjadi espresso, lalu dicampur dengan susu segar dan sirup kurma alami.
Hasilnya? Minuman lembut, creamy, dengan sentuhan rasa manis alami kurma yang khas, berbeda dari gula biasa. Latte ini tidak hanya nikmat, tapi juga menjadi alternatif lebih sehat dan ramah bagi mereka yang menghindari pemanis buatan.
Banyak kafe menyajikannya dalam gelas kaca tinggi dengan hiasan potongan kurma di atas foam susu, menjadikannya salah satu menu signature yang mencerminkan semangat inovasi sekaligus kebanggaan terhadap hasil bumi lokal.
Kafe-Kafe Hits yang Menyajikan Inovasi Ini
Beberapa nama kafe yang terkenal di Riyadh karena menyajikan Matcha Ma’amoul dan Latte Kurma Arabika antara lain:
-
Elixir Bunn – Kafe spesialis third wave coffee yang menyajikan single origin Arabika Saudi dan dessert lokal fusion.
-
DRIP Riyadh – Dikenal karena interior putih https://dpmipatna.com/ minimalis dan menu kreatif berbasis bahan lokal.
-
Half Million – Salah satu pelopor kedai kopi modern di Saudi dengan menu yang terus bereksperimen.
-
Dose Cafe – Mengusung konsep casual luxury, sering mengeluarkan seasonal menu seperti matcha-infused dessert.
-
Camel Step – Roastery lokal yang menyajikan Latte Kurma Arabika sebagai bentuk “kebangkitan kopi Saudi”.
Lebih dari Sekadar Kuliner: Ini Tentang Identitas Baru
Fenomena Matcha Ma’amoul dan Latte Kurma Arabika bukan hanya tentang makanan dan minuman unik — ini tentang generasi muda Arab yang menemukan cara baru mengekspresikan diri. Mereka tidak ingin sepenuhnya meninggalkan tradisi, tapi juga tidak ingin ketinggalan arus global.
Kehadiran menu fusion ini menjadi representasi bahwa Riyadh bukan lagi sekadar kota gurun yang kaku, melainkan kota metropolitan modern yang kreatif, berbudaya, dan terbuka terhadap dialog lintas budaya.
BACA JUGA: Kuliner Ekstrem Lombok: Ayam Taliwang yang Dibakar di Atas Batu dan Debu